Pengalaman Menonton Film Psikologi Pendidikan: "Taare Zameen Par" (Like Stars on Earth)



https://www.imdb.com/title/tt0986264/?ref_=ext_shr_lnk

Pengalaman saya menonton film “Taare Zameen Par” (Like Stars on Earth):

Pada bagian awal film menceritakan Ihsaan (tokoh utama protagonis), saya merasa kembali ke masa lalu ketika saya masih kecil. Teringat betapa menyenangkan dan betapa besarnya imajinasi dan keingintahuan yang dimiliki anak-anak, membuat saya sedih jika teringat bahwa banyak anak yang diperlakukan terlalu keras. 

Padahal, pada usia anak-anak sangatlah penting untuk mengembangkan imajinasi, minatdan bakat. Pemberian kasih sayang oleh orang tua juga sangat diperlukan sebagai bekal untuk menumbuhkan rasa percaya anak terhadap dirinya dan dunia. Juga pada bagian ketika Ihsaan bermain mengamati sekitar dan berjalan-jalan sendirian, mengingatkan saya bahwa setiap anak memiliki minat bakat serta cara belajarnya masing-masing yang tidak bisa disamaratakan. 

Maka, ketika lingkungan memaksa mereka menjadi sesuatu yang bukan diri mereka, itu akan menyiksa mereka dan menghambat keluarnya potensi yang sudah ada. Oleh karena itu saya merasa bersalah kepada diri sendiri karena terlalu memikirkan pendapat orang daripada menjadi diri sendiri, dan tergerak untuk lebih mencintai dan menjadi diri sendiri.

Pada bagian pertengahan, ketika guru seni, Nikumbh, datang, juga ketika diperlihatkan scene sekolah luar biasa, Tulips School, saya terharu dengan caranya mengajar anak-anak. Tidak seperti guru-guru lain yang terlalu kaku terhadap aturan, Nikumbh mengajar muridnya dengan sabar, sepenuh hati, dengan menyenangkan, dan penuh eksplorasi, sesuai dengan sifat anak-anak pada masa-masa tersebut. 

 Juga ketika melihat anak-anak Tulips School yang tampil dengan gembira dan penonton yang menyaksikan dengan penghargaan dan sukacita, mereka sangat menginspirasi saya untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi dalam bersikap dan berpikir. Anak-anak itulah yang mengingatkan saya bagaimanakah kehidupan yang sebenarnya.


Secara keseluruhan, film “Taare Zameen Par” bagi saya adalah film yang sangat bagus, baik dari segi moral sampai cara penyampaian cerita, melibatkan semua emosi saya, mulai dari lucu karena teringat keseruan masa kanak-kanak, terharu karena banyaknya perspektif baru dalam memandang dunia, sampai sedih terutama saat Ihsaan diharuskan sekolah di asrama, jauh dari keluarganya, dan dipaksa untuk belajar dengan cara keras oleh guru-guru di sekolah asrama.

Pesan moral: 

  • Setiap anak itu berbeda, sehingga memiliki minat, bakat, kebiasaan, dan cara belajar yang berbeda-beda pula. Kita hanya perlu mengenali dan mencoba memahami mereka, tentunya melalui cara-cara yang baik, penuh perhatian, dan kasih sayang. Tidak dengan cara yang kasar dan keras. Peran oratng tua dan guru sangatlah penting dalam kehidupan anak.
  • Tidak ada anak yang tidak mampu. Yang ada hanyalah anak yang tidak berada di tempat yang tepat.
  • Jika ada hal yang tidak menyenangkan yang dilakukan oleh orang lain kepada kita, akan sangat baik jika kita bisa menerimanya dan tidak memasukkannya ke dalam hati. Setiap orang pernah berbuat salah, bisa saja yang melakukan kesalahan itu tidak tahu jika perbuatannya salah atau karena dia sendiri mengalami masalah.
  • Ibu adalah orang yang paling mengerti perasaan anaknya, kasih sayang Ibu itu sepanjang masa.
  • Pemberian label seperti malas, bodoh, dan idiot tidak akan membantu anak, bahkan sebaliknya, memberikan label buruk pada anak harus dihindari.
  • Pemberian edukasi mengenai masalah dalam belajar kepada orang tua dan guru sangatlah penting untuk dilakukan. Akan berbahaya jika terjadi kesalahan dalam Pendidikan karena orang tua dan guru tidak memahami apa yang menjadi masalah anak dan penyebabnya, sehingga mereka salah dalam bertindak.

Ps: Jika ada yang ingin membagi pandangannya mengenai film ini ataupun cara saya menyampaikan pengalaman saya dalam menonton film ini, sangat dibolehkan untuk menyampaikannya di kolom komentar di bawah :)


Komentar